Jumat, 25 Mei 2012

Sejarah 2


Peradaban Lembah Sungai Nil
(MESIR KUNO)
Mesir merupakan satu-satunya pusat kebudayaan tertua di benua Afrika yang berasal dari tahun 4000 SM. Hal ini diketahui melalui penemuan sebuah batu tulis di daerah Rosetta oleh pasukan Perancis yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte. Batu tulis itu berhasil dibaca oleh seorang Perancis yang bernama Jean Francois Champollion (1800) sehingga sejak tahun itu terbukalah tabir sejarah Mesir Kuno yang berasal dari tahun 4000 SM.
1.     Letak Geografis
Daerah Mesir terletak di bagian uatara benua Afrika. Di sebelah utara berbatasan dengan Laut Tengah, disebelah timur berbatasan dengan Laut Merah, disebelah selatan berbatasan dengan Sudan dan disebelah barat berbatasan dengan Lybia.
Berkat adanya Sungai Nil, daerah Mesir menjadi daerah yang sangat subur. Sungai Nil bersumber dari suatu mata air yang terletak jauh di tanah tinggi Afrika Timur. Sungai Nil megalir ke utara dan setiap tahun mendatangkan banjir. Banjir inilah yang mengubah padang pasir menjadi lembah yang subur. Lebar lembah itu antara 15 kilometer sampai 50 kilometer. Herodotus (ahli sejarah Yunani) menjuluki daerah Mesir hadiah dari Sungai Nil. Di muara Sungai Nil terdapat suatu delta yang luas dan di situlah terletak kota-kota penting seperti Kairo, Iskandaria, Abusir, dan Rosetta.
2.    Seni Bangunan
Kira-kira pada tahun 3000 SM, raja-raja Mesir membangun piramida-piramida. Piramida adalh kuburan raja-raja Mesir Kuno. Piramida yang terbesar adalah Piramida Firaun Cheops dengan tinggi 137 meter. Di depannya terdapat patung Sphinx, yaitu seekor singa berkepala manusia. Pembuatan piramida memakan waktu cukup lama. Pembangunan ini merupakan suatu pekerjaan yang besar bagi kerajaan Mesir, karean mengerahkan tenaga rakyat.
Untuk pemujaan terhadap dewa matahari, masyarakat Mesir mendirikan obelisk, yaitu tugu batu yang tinggi, runcing, dan bersegi tiga. Pada bangunan obelisk banyak terdapat lukisan relief dan huruf Mesir Kuno yang berbentuk tulisan gambar (pictografis) yang disebut tulisan hieroglyph.
Bangunan-bangunan lain yang ditemukan di Mesir adalah istana di Gizeh, Karnax-Luxor, dan Kuil Agung di Abu Simbel.
3.    Pertanian dan Pengairan
Karena merupakan daerah yang subur, manusia zaman kuno telah menetap di Mesir dan mengusahakan pertanian. Mereka menanam jelai, sekoi, gandum, dan bahan-bahan sandang. Untuk meningkatkan produksi, petani-petani Mesir membuat terusan-terusan dan mengalirkan air ke ladang-ladang. Mereka juga membangun waduk-waduk tempat menyimpan air.
Mereka hidup secara berkelompok dalam suatu daerah pertanian. Terbentuklah organisasi masyarakat seperti desa-desa. Tiap-tiap desa dikepalai oleh Kepala Desa. Mereka menarik pajak dari petani-petani dalam bentuk hasil bumi.
4.    Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Mereka sudah dapat mempelajari dan mengenal tata alam lingkungan tempat tinggalnya. Masyarakat Mesir Kuno yang hidup dari hasil bercocok tanam memiliki banyak waktu untuk menambah pengetahuan tentang kehidupan baik yang bersifat material maupun spiritual. Masyarakat Mesir kuno percaya bahwa roh orang yang meninggal akan tetap hidup dan menghuni jasadnya, apabila jasadnya tidak rusak. Oleh karena itu, pada tubuh orang yang meninggal dimasukkan bermacam-macam obat dan rempah-rempah agar tidak membusuk dan kemudian dibalut dengan bermacam-macam kain yang dipoles dengan kapur, garam, dan perekat, sehingga terbentuk mumi yang tidak dapat rusak atau membusuk.
Mumi orang kaya disimpan dalam kubur di batu-batu karang yang dihiasi dengan lukisan-lukisan pahat, sedangkan mumi-mumi raja disimpan dalam bangunan kubur pengawet yang sangat megah (piramida). System pengawetan dan penguburan jenazah itu menunjukkan bahwa masyarakat Mesir Kuno sudah mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi.

5.    Tulisan
Pada dinding kuburan para penguasa di Mesir Kuno banyak dijumpai tulisan. Abjad merupakan sumbangan masyarakat Mesir yang tak ternilai harganya bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Tulisan Mesir Kuno terdiri dari jenis hieroglyph yang merupakan gambar. Bentuk itu adalah yang tertua, kemudian berkembang menjadi bentuk hieratis dan demotis, yang bentuknya lebih sederhana. Bentuk hieratis digunakan oleh kaum endeta, sedangkan demotis oleh rakyat.
Orang-orang Mesir Kuno memahat tulisan-tulisan pada batu-batu. Mereka juga menulis pada daun papyrus dengan pena terbuat dari jerami dan sudah tentu mereka mengenal tinta.

Rabu, 23 Mei 2012

Tugas Sejarah 1


Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris
(MESOPOTAMIA)
1.     Letak Geografis
Daerah lembah Sungai Eufrat dan Tigris lebih dikenal dengan sebutan daerah Mesopotamia. Daerah itu sekarang terletak di daerah Irak. Mesopotamia berarti daerah yang terletak di antara dua aliran sungai, yakni Sungai Eufrat dan Sungai Tigris.
Daerah-daerah yang terletak di sepanjang aliran Sungai Eufrat dan Tigris itu merupakan daerah-daerah yang subur. Di luar daerah subur itu terbentang daerah-daerah gurun, antara lain Gurun Hamada dan Gurun Nafud. Di sebelah timur aliran sungai tersebut terdapat pegunungan Elbrus dan pegunungan Kurdistan.
Pada masa lampau, Teluk Persia (Parsi) lebih menjorok ke dalam sehingga kota tua seperti kota Uruk (Ur), Larsam, dan Lagash terletak di tepi pantai. Kota-kota ini terkenal dalam kegiatan perdagangan di masa lampau. Namun, pada saat kota-kota jauh di pedalaman.
2.    Penduduk dan Masyarakat
Daerah-daerah di sekitar daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa-bangsa yang termasuk rumpun bangsa Semit. Kehidupannya bersifat semi nomadic. Mereka hidup dari beternak dan berdagang, namun setelah mendapat tanah-tanah yang subur, mereka mulai hidup dari hasil pertanian. Daerah Mesopotamia memiliki potensi yang sangat besar dalam dunia perdagangan. Para pedagang dapat melakukan aktivitas perdagangannya melalui Sungai Eufrat dan Tigris.
Kira-kira tahun 3000 SM, daerah Mesopotamia didiami oleh bangsa Sumeria. Orang-orang Mesopotamia lebih banyak bertempat tinggal pada kota-kota besar dan juga pada ibu kotanya yang bernama Uruk (Ur). Kota-kota bangsa Sumeria menyerupai kota-kota kuno di India seperti Mohenjo-Daro dan Harappa.

3.    Pertanian dan Pengairan
Pada musim hujan (dari bulan Oktober sampai April) di Mesopotamia terjadi air bah dari kedua sungai itu. Air menggenangi daerah-daerah di sepanjang aliran sungai dan setelah surut meinggalkan lapisan lumpur yang amat subur. Di daerah-daerah itulah masyarakat hidup bercocok tanam.
Salah satu masalah utama bagi kerajaan-kerajaan yang menguasai Mesopotamia adalah bagaimana memanfaatkan banjir untuk pertanian. Caranya ialah membuat system pengairan yang baik. Bendungan dibangun dan telaga buatan digali untuk menyalurkan dan menyimpan air yang berelebihan di masa banjir.
4.    Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Sejak didiami oleh bangsa Sumeria (tahun 3000 SM), peradaban Mesopotamia telah memperlihatkan keunggulan dibidang ilmu penegetahuan dan teknologi. Keunggulan tersebut tampak dalam :
» Bidang Arsitektur
Orang Sumeria membangun kotanya menurut tata aturan ota yang terencana. Bangunan umumnya terbuat dari batu bata tanah liat. Setiap bangunan didirikan menurut model yang dinamakan ziggurat. Kiranya model bangunan seperti ini mengandung makna religious. Itulah sebabnya, model ziggurat paling tampak pada bangunan kuil yang terletak di pusat kota.
» Kemampuan mengolah tanah
Mereka membuat cermin, tongkat-tongkat, kapak dan perlengkapan senjata lainnya. Mereka juga sudah pandai membuat pakaian lenan, perkakas dari tembikar dan tembaga, serta perhiasan dari emas.
» Bidang ilmu pengetahuan
Ashurbanipal, pemimpin Assyria, membangun perpustakaan tertua di dunia.
» Taman Gantung dibangun oleh Bangsa Khaldea semasa kerajaan Babylonia.
5.    Aksara
Orang-orang Sumeria sudah mengenal abjad yang berupa huruf paku. Huruf-huruf paku itu antara lain ditemukan pada sebuah prasasti yang berisi tentang hokum dan undang-undang yang berlaku untuk mengatur kerajaan. Undang-undang dan peraturan-peraturan hokum itu disebut dengan Undang-Undang Hammurabi (Codex Hammurabi).
6.    Penanggalan/Kalender
Orang-orang Sumeria sudah mengenal system penanggalan atau system kalender yang dimaksudkan untuk mengenal perputaran waktu dan musim. Pengetahuan tentang perputaran waktu dan musim berguna untuk menentukan waktu yang tepat untuk bercocok tanam, perdagangan dan sebagainya.
Untuk mempermudah memahami pengetahuan tentang memahami pengetahuan tentang perputaran waktu dan musim, mereka membagi dan memepersingkat waktu ke dalam jam, menit, dan detik, yaitu 24 jam menjadi satu hari, 30 hari menjadi satu bulan, dan 12 bulan menjadi satu tahun.
7.    Perekenomian
Kedudukan wilayah bangsa Sumeriasangat strategis untuk perdagangan, karena terletak antara Laut Tengah dan lembah Sungai Shindu yang telah ramai hubungan dagangnya. Oleh karena itu, di daerah Sumeria ditemukan barang-barang yang di hasilkan dari daerah lembah Sungai Shindu dan sebaliknya barang-barang dari Mesopotamia juga ditemukan di daerah lembah Sungai Shindu.
8.    Pemerintahan
Wilayah Mesopotamia terdiri dari berbagai Negara kota. Antara Negara kota sering terjadi peperangan. Negara kota yang kuat membawahi Negara kota yang lainnya. Kepala Negara kota adalah seorang raja yang merangkap sebagai kepala agama. Raja mengatur perekonomian dan memimpin pasukannya ke medan perang sehingga peranan seorang raja sangat besar artinya bagi kehidupan dan kelangsungan pemerintahan.
Kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di Mesopotamia di antaranya sebagai berikut:
a.    Kerajaan Sumeria
Kedatangan bangsa Sumeria di daerah Mesopotamia mengahadapi berbaga bentuk rintangan alam, tetapi berhasil mengatasinya. Kemenangan ini diabadikan dalam cerita dewata (mitologi), saat Dewa Marduk berhasil membinasakan Dewa Tiamat (dewa yang menguasai air).
Bangsa Sumeria yang menempati daerah Mesopotamia mendirikan sebuah kerajaan dengan pusat pemerintahannya terletak di kota Lagash dan selanjutnya di kota Uruk (Ur).
Kekuasaan tertinggi dipegang oleh seorang pendeta raja yang disebut Patesi. Pada tahun 2500 SM kerajaan Sumeria berhasil dikalahkan oleh raja Akkadia yang bernama Raja Sargon.
b.    Kerajaan Akkadia
Bangsa Akkadia termasuk rumpun bangsa Semit yang berasal dari daerah padang pasir. Mereka bergerak dari daerah yang terletak di sebelah utara daerah Mesopotamia. Di bawah pimpinan Sargon, bangsa Akkadia melakukan serangan serta berhasil menduduki daerah Mesopotamia dengan mengalahkan kerajaan Sumeria.
Mereka mulai hidup menetap di daerah Mesopotamia. Walupun bangsa Akkadia berhasil memenangkan perang tersebut, tetapi mereka mengambil dan meniru kebudayaan bangsa Sumeria. Bahkan mereka berintegrasi dengan penduduk yang ditaklukannya.
Bangsa Akkadia memuja banyak dewa. Mereka juga memiliki cerita-cerita dongeng tentang kepahlawanan, seperti cerita tentang Adopa, Etana, dan Gilgamesh.
c.    Kerajaan Babylonia Lama
Bangsa Amoria yang termasuk rumpun bangsa Semit menguasai kerajaan Babylonia Lama. Pada mulanya mereka berkuasa di daerah Syria. Raja Hammurabi merupakan raja yang terkenal, karena menyusun undang-undang yang kemudian dipahat di atas tiang batu.
Namun, setelah raja Hammurabi meninggal, kerajaan Babylonia Lama yang besar dan maju itu mulai lemah akibat serangan dari bangsa Hittite, dari arah barat (1900 SM). Serangan-serangan itu meruntuhkan kerajaan Babylonia Lama.
d.    Kerajaan Assyria
Bangsa Assyria yang tinggal di hulu sungai Eufrat dan Tigris berusaha menguasai daerah Mesopotamia. Selama beberapa tahun bangsa Assyria berjuang melawan bangsa Akkadia dan Sumeria. Bangsa Assyria memenangkan peperangan atas bangsa-bangsa tersebut dan menguasai daerah Mesopotamia. Bangsa Assyria juga ingin menguasai laut untuk melindungi perdagangan. Upaya itu baru berhasil sekitar tahun 750 SM. Raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Assyria, di antaranya Raja Sargon II, Raja Sennacherib, Raja Assurbanipal.
Lambat laun kerajaan Assyria semakin lemah dan kelemahan ini diketahui oleh bangsa Chaldea yang berkembang di daerah Mesopotamia selatan (bekas kekuasaan kerajaan Babylonia Lama). Bangsa ini menyerang kerajaan Assyria. Pada tahun 612 SM, Ibu Kota Niniveh berhasil dikuasai sehingga mengakibatkan runtuhnya kerajaan Assyria..
e.    Kerajaan Babylonia Baru
Setelah berhasil meebut Ibu Kota Niniveh tahun 612 SM, bangsa Chaldea di bawah pimpinan raja Nabopalassar (Nabupalusur, Nabu berarti melindungi anaknya) membangin kembali kerajaan Babylonia (atau disebut juga dengan Babylonia Baru). Raja-raja yang pernah berkuasa di kerajaan Babylonia Baru di antaranya Raja Nabopalassar, Raja Nebukadnezar, Raja Nabonidus, dan Raja Belshazzar.
Kerajaan Babylonia Baru runtuh akibat serangan dari bangsa Media dan Persia pada tahun 539 SM.
f.    Kerajaan Persia
Di bawah pimpinan Cyrus berdiri Kerajaan Persia, berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dengan menaklukkan Babylonia Baru dan daerah Asia Kecil. Pada tahun 530 SM, Raja Cyrus menguasai sebagian dari daerah India bagian barat. Namun dalam pertempuranmelawan bangsa Tura, Raja Cyrus terbunuh. Ia digantikan olej anaknya yang bernama Cambysses.
Raja Cambysses berhasil mengembalikan etentraman di dalam negeri. Bahkan pada tahun 525 SM Cambysses berhasil menaklukkan negeri Mesir.
Setelah Raja Cambysses meninggal ia digantikan oleh Raja Darius. Raja Darius juga disebut dengan nama arius Hytaspes. Di bawah pemerintahannya, kerajaan Persia mencapai masa kejayaannya. Pada masa ini dibangunistana yang megah dan indah di kota Susa. Istana di Persepolis terkenal karena mempunyai tangga raksasa untuk memasuki istana tersebut. Ketika Iskandar Zulkarnaenmenyerang kerajaan Persia, sebagian besar dari istana-istana kerajaan itu dihancurkan dan dibumihanguskan.


9.    Tata Kota
Masyarakat Mesopotamia sudah bias membangun kota-kota dengan suatu perencanaan tata kota. Kota-kota yang dibangun sudah teratur, seperti penempatan bangunan rumah atau gedung-gedung yang teratur rapi, jalan-jalan lurus dan lebar, serta di pinggir jalan terdapat selokan-selokan air. Rumah-rumah atau gedung-gedung dibangun dengan mempergunakan batu bata merah.
10. Kepercayaan
Berkembangnya kepercayaan di Mesopotamia berawal dari kepercayaan bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria memuja dewa-dewa yang menguasai alam seperti Dewa Anu (Dewa Langit), Dewa Enlil (Dewa Bumi), dan Dewa Ea (Dewa Air). Ketiga dewa itu mendapat pemujaan tertinggi dari bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria juga meyembah Dewa Sin (Dewa Bulan), Dewa Samas (Dewa Matahari) dan Dewa Perempuan Istar (Dewa Perang dan Asmara).
Untuk memajukan pertanian bangsa Sumeria menyembah Tammuz (Dewa Tumbuh-Tumbuhan). Dewa yang sangat ditakuti oleh bangsa Sumeria adalah Dewa Ereskigal, yaitu dewa perempuan yang menguasai maut dan bertahta di “daerah hilang”. Dewa yang memiliki peranan enting dalam kepercayaan bangsa Sumera adalah dewa yang berhubungan dengan terciptanya dunia, yaitu Dewa Marduk. Dewa Marduk telah berhasil membinasakan Dewa Tiamat (Dewa yang menguasai air). Dewa Marduk adalah lambing usaha bangsa Sumeria di dalam menciptakan daerah pertanian.
Kepercayaan bangsa Sumeria ini terus berkembang dan dianut oleh masyarakat yang tinggal di daerah Mesopotamia. Tetapi ketika bangsa Persia menguasai daerah Mesopotamia, berkembanglah ajaran agama Persia. Kitabsu Awesta ini merupakan firman dari dewa yang maha kuasa dan dengan perantara nabi diturunkan kepada bangsa Persia. Kitab suci Awesta juga disebut dengan Zend Awesta. Zend Awesta berarti awesta yang diterangkan, karena Zend berarti keterangan dari orang tua atau nabi.
Bangsa Persia memuja Dewa Ashura Mazda (kebaikan) yang bermusuhan dengan Dewa Angro Mainyu (dewa kejahatan). Permusuhan kedua dewa itu terjadi baik di dunia maupun di alam baka. Antara tahun 1000-700 SM agama Persia diperbaharui oleh seorang nabi yang bernama Zarathustra (Zoroaster).
Di masyarakat bangsa Sumeria terdapat kepercayaan, bahwa manusia sesudah mati akan hilang. Hal ini dijelaskan dalam cerita Gilgamesh. Cerita itu pada hakekatnya mempunyai kesimpulan bahwa hidup abadi di dunia ini tidak ada.
11.  Peninggalan Kebudayaan
» Seni Bangunan, Kota Babylonia adalah sebuah kota yang indah yang terletak di tepi Sungai Eufrat dan Tigris. Keindahan kota Babylonia disebabkan adanya sebuah jembatan yang besar dan merupakan jembatan tertua di dunia. Di beberapa tempat didirikan taman-taman yang bagus dan indah di atas bukit-bukit buatan. Taman itu dikenal dengan Taman Bergantung (The Hanging Garden).
»  Ilmu Hitung, Bangsa Sumeria telah dapat menghitung, bahwa satu tahun terdiri dari 345 hari atau 360 hari. Bangsa Mesopotamia telah menggunakan hitungan perenam puluhan, misalnya satu jam sama dengan enam puluh menit, satu menit sama dengan enam puluh detik, dan lain sebgainya. Begitu pula lingkaran mempunyai 360 derajat berhasil ditemukan oleh bangsa Sumeria.
»  Bangunan Kuil, Masyarakat Mesopotamia memuja di kuil-kuil para dewa. Kuil-kuil tempat pemujaan para dewa dibuat lebih tinggi dari tempat rumah penduduk. Kuil tempat pemujaan para dewa itu berbentuk ziggurat.

Senin, 21 Mei 2012

Mencoba Untuk Belajar Blogging


Jangan Ditirukan Apabila Tidak Menguntungkan ..

Hy, perkenalkan namaku I Gusti Agung Putri Maha Rani. Aku lahir di sebuah rumah sakit Negara, 21 Mei 1996. Hingga saat ini aku tinggal di daerah Dalung, tepatnya di Kuta Utara, Badung, Bali.

Saat ini aku sebagai siswa yang ingin selalu mencoba untuk menyesuaikan diri dalam perkembangan dunia tekhnologi. Ingin belajar tentang penggunaan Blog. Aku membuat blog sederhana ini dengan sebuah inspirasi dari salah seorang temanku yang bisa dibilang master dalam hal ini.

yapsss,, aku coba untuk belajar otodidak dan hanya sebatas "iseng". Dari sinilah aku mulai menulis berbagai jenis bacaan. Mulai dari pelajaran, kisah sosial, bahkan kisah cinta remaja.

Belajar adalah suatu hal yang tak mungkin dipungkiri bagi setiap siswa. Apalagi saat kita sudah beranjak ke tingkat yang lebih tinggi. Pelajaran yang kian memusingkan membuatku untuk menjadikan ini sebagai salah satu tema yang akan aku angkat di post selanjutnya.

Belajar blogging, yang harus aku selesaikan dalam waktu yang lumayan ini. Akan aku selesaikan dengan penuh semangat, begitu juga dengan semangat mencari prestasi di dalam sekolah maupun luar sekolah.
Mencoba dan mencoba harus dilakukan. Walaupun gagal kita semua harus selalu berdoa dan berusaha.

teman-teman yang terkasih.
tuhan membuka jalan-Nya agar kita tetap berusaha untuk menar jati diri kita yang sesungguhnya.
tetap semangat dan jangan menyerah adalah salah satu yang harus kita ingat.
tetap berdoa dan selalu bersyukur jalan utama meraih semua itu.

Jangan marah yhaaa..
dan jangan lupa mampir lagy di blog ku yang masih berantakan :)